HILANGNYA PENGETAHUAN AKAN NILAI SEJARAH DAN PENGHARGAAN TERHADAP SEJARAH.





Dengan Semangat Hut Kota ke-107 Kota Jayapura Kita Tingkatakan Solidaritas Membangun Kota Untuk Kemuliaan Tuhan.




Memahami Kota Jayapura

Hollandia, bagi sebagian orang yang di Kota Jayapura, Mungkin saja terasa asing didengar Namun hal itu tidak berlaku pada warga masyarakat yang lahir ataupun sudah sangat lama berada di Kota Jayapura. Terlepas dari kedua point di atas, terhitung 8 (delapan) hari lagi Kota yang lahir pada tanggal 7 Maret 1910 akan minginjak usia yang tidak mudah lagi, Pada Tahun 2017 ini Kota Jayapura berusia Seratus Tujuh Tahun (107).

Kilas Balik Kota Jayapura
Kota ini semula bernama ‘Numbay’ kemudian entah kepentingan apa pada saat itu di ganti ‘Hollandia’ kemudian diubah lagi ‘Hollandia Haven’ lalu ‘Hollandia Binnen’ kemudian di ubah kembali lagi menggunakan namanya yang ke dua (2) menjadi ‘Hollandia,’ lalu di ubah lagi menjadi ‘Kota Baru’, lalu ‘Soekarnopura’ dan akhirnya di gunakanlah nama ‘Jayapura’ hingga saat ini.  (karena hanya sebuah refleksi singkat, waktu, tanggal, dan tahun setiap kejadian perubahan di atas tidak saya sajikan dalam tulisan ini. . . . . . .Bukan tidak beralasan, biar kalian penasaran dan akhirnya tercapai tujuannya saya, kalian kembali untuk membuka buku, referensi, atau tulisan-tulisan dan akhirnya kita semua tahu).
Oleh Kapten F.J.P Sachse Kondisi geografis Numbay yang berbukit-bukit dan berteluk menggambarkan suatu kawasan yang menarik perhatian, sehingga diberi nama Hollandia, (Hol = lengkung dan Land = tanah/tempat) secara umum dapat di artikan sebuah daratan/tempat yang membentuk lengkungan kemudian disebut Teluk, dan Kondisi Jayapura mirip dengan garis pantai Holland di bagian utara negeri Belanda.


Profil Singkat Kota Jaypura
Wilayah Kota Jayapura dibagi ke dalam 5 Distrik (Jayapura Utara, Jayapura Selatan, Abepura, Heram dan Muara Tami). Sampai dengan tahun 2013, Kota Jayapura memiliki  14 Kampung dan 25 kelurahan yang terdiri dari 12 kampung yang dianggap kampung asli yang didiami penduduk asli Port Numbay, dan 2 lokasi kampung adalah lokasi yang dikembangkan menjadi pemerintah kampung oleh penduduk asli yaitu kampung Holtekam dan kampung Koya Tengah.

Visi Kota Jayapura adalah Terwujudnya Kota Jayapura yang Beriman, Bersatu, Mandiri, Sejahtera dan Moderen berbasis kearifan lokal. Dan salah satu Misi Kota Jayapura dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2012-2016 adalah “Memperkuat hak-hak adat dan Memberdayakan Masyarakat Kampung”. Sasaran Misi ini adalah meningkatnya partisipasi masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan kampung, meningkatnya kapasitas aparatur pemerintahan kampung, keuangan kampung serta meningkatnya keberdayaan ekonomi masyarakat. Dan visi serta misi ini menjadi salah satu acuan dalam pendataan penduduk asli Port Numbay di 14 kampung di kota Jayapura.


Geografis
Kota Jayapura memiliki luas 940 Km2 (0.23 % dari luas daratan Provinsi Papua), terletak di tepian Teluk Humbolt atau Yos Sudarso pada ketinggian 0 - < 700 m di atas permukaan laut (dpl).  Kota Jayapura berbatasan dengan:
Ø  Sebelah Utara       : Lautan Pasifik
Ø  Sebelah Selatan    : Kabupaten Keerom
Ø  Sebelah Timur      : Negara Papua New Guinea
Ø  Sebelah Barat       : Distrik Rafenirara Kabupaten Jayapura
Secara geografis Kota Jayapura berada pada posisi antara 130o-141 o Bujur Timur dan 1o27’-3o49’ Lintang Selatan. Secara topografi Kota yang berdiri sejak tanggal 21 September 1993 berdasarkan UU No.6 Tahun 1993 ini, memiliki topografi yang relatif bervariasi yang terdiri dari dataran rendah dan pesisir pantai serta daerah perbukitan dan gunung-gunung.

Demografis
Sebagai ibu kota Provinsi Papua dengan segala pembangunan yang dilakukan, Kota Jayapura menjadi “magnet” bagi suku-suku dari wilayah lain di Indonesia, berdatangan ke kota yang berulang tahun setiap 7 Maret. Suku Jawa, Makasar, Bugis, Toraja, Manado, Batak, Ambon, Madura dan seterusnya antara lain suku-suku bangsa yang ikut menambah jumlah penduduk dengan drastis setidaknya dalam satu dasa warsa ini. Selain itu dengan label “kota Pendidikan” maka telah membuat kota ini menjadi tujuan penduduk dari luar kota Jayapura untuk mencari pekerjaan dan juga menimba ilmu di beberapa lembaga perguruan tinggi yang ada di kota ini:  Populasi penduduk Kota Jayapura tumbuh 3,6% per tahun).

Berdasarkan data BPS dalam, “Jayapura Dalam Angka Tahun 2012”, bahwa jumlah penduduk kota Jayapura adalah 273.928 orang. Dan jumlah penduduk terbanyak berada di distrik Abepura yaitu 77.995 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk terkecil yaitu 11.916 jiwa yang berada di wilayah distrik Muara Tami, seperti yang tercantum dalam tabel berikut ini.




Iklim
Kota Jayapura beriklim tropis basah dengan suhu minimum 29oC dan maksimum 31,8oC, curah hujan rata-rata 146 mm/ht. Kelembaban udara rata-rata 80,42 %. Variasi curah hujan antara 45-255 mm/th dengan jumlah hari hujan rata-rata bervariasi antara 148-175 hari hujan per tahun. Suhu tara-rata 29oC-31,8oC, musim hujan dan musim kemarau tidak teratur. Kelembaban udara rata-rata bervariasi antara 79% - 81% di sekitar kota sampai pinggiran kota. (BMKG Jayapura)

Kondisi Sosial-Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi Kota Jayapura yang tertinggi dibanding Kabupaten/Kota lainnya di Provinsi Papua, telah berimplikasi pada meningkatnya pendapatan dan daya beli masyarakat. Pertumbuhan ekonomi tersebut banyak dikontribusi dari sektor tersier, di mana perdagangan dan jasa serta keuangan mendominasi kontribusinya terhadap pembentukan PDRB.


SOSIAL Kesenjangan/disparitas pendapatan yang tajam, serta masih tingginya angka kemiskinan (31.95%) dan angka pengangguran dengan tingkat partisipasi angkatan kerja hanya mencapai 57.26%. Kelemahan lainnya adalah belum optimalnya pemanfaatan pertanian (dalam arti luas) sebagai salah satu penopang perekonomian daerah yang memiliki keunggulan kompetitif. Perkembangan di bidang pariwisata, ditandai dengan semakin meningkatnya industri pariwisata dan kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara di Kota Jayapura, telah memberikan peluang untuk berbagai sektor dapat berkembang, terutama peningkatan pendapatan bagi penduduk asli Port Numbay di kota Jayapura.

Dengan berkembangnya kegiatan perdagangan dan jasa yang ditunjang dengan meningkatnya ketersediaan fasilitas perdagangan dan jasa yang mendorong ke arah peningkatan penanaman modal swasta di sektor jasa perdagangan dan pariwisata serta sektor lainnya. Kondisi ini juga perlu ditunjang dengan adanya kebijakan proteksi bagi penduduk asli Port Numbay agar lebih diprioritaskan dalam mengambil kesempatan untuk bersaing secara sehat, terutama di bidang perdagangan, penanaman modal dan sektor pariwisata.

Ekonomi penduduk asli Port Numbay, terutama dalam konteks persaingan ekonomi yang terjadi di kota Jayapura, masih berada pada level yang rendah dengan minimnya permodalan serta ketrampilan yang dimiliki dan dengan kondisi sumber daya alam yang semakin terkuras. 

Dengan ketrampilan dan pengetahuan yang masih bersandar pada kegiatan ekonomi subsisten seperti kegiatan meramu sagu, menangkap ikan di laut, berkebun ladang berpindah pada penduduk asli Port Numbay, maka sudah cukup  tertinggal dengan etnis lainnya di kota Jayapura yang berkompetisi di bidang perdagangan dan jasa yang bersifat ekonomi modern dengan mengutamakan keuntungan daripada ekonomi subsisten. Namun dengan memanfaatkan wilayah hak ulayat adat yang berada di sepanjang pesisir pantai yang menjadi objek wisata pantai, maka sebagian dari penduduk Asli Port Numbay telah berkompetisi dalam bidang jasa walaupun pada skala yang masih kecil dan permodalan yang masih terbatas. Hal ini dilakukan penduduk asli kampung Kayu Batu di pantai wisata BaseG di Jayapura Utara, pantai Hamadi di Jayapura Selatan dan di pantai Holtekam, Skow Mabo dan Skow di distrik Muara Tami.

Jayapura Menjadi Smart City di Indonesia
Mengapa demikian, karena kota jayapura sudah termasuk sebagai salah satu kota di indonesia yang, memiliki dan sedang mengalami peningkatan fasilitas umum dan pelayanan publik yang berbasis pada pentingnya menjaga lingkungan sekitar, dan juga sebagai salah satu kota tujuan Pelajar, Bisnis, dan Pencari Kerja dari wilayah di sekitar papua dan luar papua.




Harapan dan Tujuan
Kota Jayapura terus berkembang ke arah yang lebih baik dari berbagai sisi pembangunan baik itu pembangunan Fisik dan juga Sumber Daya Manusianya, dengan berpatokan kepada nilai-nilai kearifan lokal dan juga nilai-nilai adat setempat, sehingga kehidupan yang ada di Kota Jaypura ini, terus terjaga rasa kekeluargaan dan saling menghargai antara warga kota baik secara kelompok besar maupun ke lompok kecil, untuk tercapainya ketentraman dan kesehjateraan di lingkungan Kota Jayapura saat ini dan yang akan datang. Akhir Kata Selamat Merayakan Hut Kota Jayapura Yang Kita Cintai Ini.

Buat Tete dan Nenek, Bapak, Ibu, Tante, Om, Kakak, Adik Mari kita sama-sama ikut me-meriahkan Hut Kota Jayapura Yang kita Cintai Ini (Jayapura, 07 Maret 2017)

Agenda Acara Pada Tanggal 07 Maret 2017, Akan di Pusatkan di LAPANGAN TRIKORA ABEPURA, dengen di selingi berbagai hiburan dan juga kegiatan, Artis Lokal, Group Band Reagea, dan Juga Nowela. 

Komentar