Sejarah Singkat Asal Nama Kota Sorong, dan Perkembangan Kota Sorong Hingga Saat Moderen ini
DARAH CAMPURAN SORONG MEMBUAT SAYA BANGGA KARENA DAERAH SAYA MENYIMPAN BANYAK KISAH DAN SEJARAH PENTING BANGSA INI. BUKAN BERARTI SAYA MUDA DAN TIDAK HIDUP PADA JAMAN ITU, JADI SAYA TIDAK MENGERTI DAN MENGETAHUI SEJARAH KOTA SAYA. TETAPI SAYA MENGERTI DAN MENGETAHUI SETIAP KISAH KOTA SAYA INI PADA JAMAN DULU HINGGA SAAT INI.
(Terimakasi buat orang tua kami, masih memperdulikan dan mengajari nilai-nilai sejarah)
Nama Sorong berasal dari kata soren. Soren dalam bahasa Biak Numfor yang berarti laut yang daIam dan bergelombang. Kata Soren digunakan pertama kali oleh suku Biak Numfor yang berlayar pada zaman dahulu dengan perahu-perahu layar dari satu pulau ke pulau lain hingga tiba dan menetap di Kepulauan Raja Ampat. Suku Biak Numfor inilah yang memberi nama ” Daratan Maladum” dengan sebutan SOREN yang kemudian dilafalkan oleh para pedagang Thionghoa, Misionaris clad Eropa, Maluku dan Sanger Talaut dengan sebutan Sorong.
Kota Sorong dikenal dengan istilah Kota Minyak sejak masuknya para surveyor minyak bumi dari Belanda pada tahun 1908. Kota Sorong terkenal sebagai salah satu kota dengan Atribut peninggalan sejarah Heritage Nederlands Neuw Guinea Maschcapeij (NNGPM) atau kota yang penuh dengan sisa-sisa peninggalan sejarah bekas perusahaan minyak milik Belanda.
Kota Sorong Saat ini |
Kota Sorong Saat ini (Komleks Lido) |
Kota Sorong Saat ini |
Kota Sorong Saat ini |
Kota Sorong Jaman Dulu 1982 |
Kota Sorong jaman Dulu 1976 |
Kota sorong Jaman Dulu 1982 |
Kota Sorong sangatlah strategis karena merupakan pintu keluar masuk Provinsi Papua dan Kota Persinggahan. Kota Sorong juga rnerupakan Kota industri, perdagangan dan jasa, karena Kota Sorong dikelilingi oleh Kabupaten – Kabupaten yang mempunyai Sumber Daya Alam yang sangat potensial sehingga membuka peluang bagi investor dalam maupun luar negeri untuk menanamkan modalnya.
Kota Sorong pada mulanya merupakan salah satu kecamatan yang dijadikan pusat pemerintahan Kabupaten Sorong. Namun daIam perkembangannya telah mengalami perubahan sesuai Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 1996 tanggal 3 Juni 1996 menjadi Kota Administratif Sorong. Selanjutnya berdasarkan Undang-Undang no. 45 Tahun 1999 Kota Administratif Sorong ditingkatkan statusnya rnenjadi daerah otonom sebagai Kota Sorong. Kemudian pada tanggal 12 Oktober 1999 bertempat di Jakarta dilaksanakan pelantikan Pejabat Walikota Sorong Drs. J. A. Jumame dan selanjutnya secara resmi Kota Sorong terpisah dari Kabupaten Sorong pada tanggal 28 Februari 2000..
Kota Sorong disamping sebagai Kota persinggahan dan pintu gerbang Provinsi Papua, Kota Sorong juga sebagai Kota Industri, Perdagangan dan Jasa. Perpaduan nilai-nilai peninggalan sejarah dan keaslian alami serta keunikan Kota Sorong yang memiliki Water Front View atau Kota dengan pemandangan laut serta perpaduan panorama, bentangan alam Pulau Waigeo, Batanta dan Salawati yang merupakan satu gugusan kepulauan Raja Ampat. Serta fasilitas jasa pelayanan umum, yang cukup lengkap memberikan kesan dan daya tarik kepada pengunjung yang ingin mendapatkan pengalaman baru setelah berwisata ke Kota Sorong yang terkenal dengan NNGPM ( Nederlands Neauw Guinea Petroleum Matschcapeij) atau kota yang penuh dengan sisa-sisa Peninggalan sejarah bekas perusahaan minyak milik Belanda.
Perusahaan NNGPM muIai melakukan aktivitas pengeboran minyak bumi di Sorong sejak Tahun 1935. Peninggalan bersejarah perusahaan tersebut adalah Pelabuhan Eksport Minyak Bumi, beberapa tangki penampung minyak, rumah tinggal karyawan, bekas barak karyawan. Bekas sekolah teknik (Voc School). dan masih banyak lagi cerita mengenai setiap tempat di kota sorong yang belum digali mengenai cerita sjarah Sorong jaman dulu, pada tulisan berikut mengenai kota sorong akan saya publikasikan di blog ini. Salam kompak dari saya anak asli sorong buat kalian semua yang berasal dari kota sorong maupun dari luar kota sorong.
Sumber:
http://papuesetnic.wordpress.com
Info:
wisataindahpapua@gmail.com
Komentar
Posting Komentar